Thursday, November 10, 2016

Menristekdikti: Betapa Menyedihkan Pendidikan Kita


Blitar - Hari ini, Sabtu (29/10/2016), Menristekdikti M Nasir berkunjung ke Blitar, Jawa Timur, untuk melaunching Universitas Nahdlatul Ulama (UNU). Dia bicara soal kualitas pendidikan di Indonesia yang masih rendah jika dibandingkan negara lain.

Dalam sambutan, Nasir menyebut dengan jumlah penduduk 255 juta, Indonesia mmeiliki 4.300 perguruan tinggi. Sayangnya, hanya 2 perguruan tinggi yang masuk peringkat dengan kualitas 500 bagus di dunia. Itu pun di urutan terakhir.

Jika dibandingkan dengan China yang jumlah penduduknya hampir 1,4 miliar dan jumlah perguruan tinggi sebanyak 2.824, perguruan tinggi yang masuk kelas 500 besar dunia sekitar 30-an.

"Dibandingkan China, jumlah penduduknya banyak, perguruan tingginya sedikit tapi berkualitas. Lha kita kebalikannya, jumlah penduduknya sedikit tapi perguruan tingginya banyak tapi tidak berkualitas. Betapa menyedihkannya pendidikan kita," kata Nasir.

Perguruan tinggi, menurut Nasir, perspektifnya harus mempunyai sasaran strategis. Pada masa lalu, perguruan tinggi diharapkan mempunyai keterjangkauan seluruh rakyat Indonesia supaya dapat mengenyam pendidikan tinggi. Tapi yang terjadi sekarang, banyak lulusan perguruan tinggi tidak bisa diserap lapangan kerja.



 



Foto: Erliana Riady/detikcom

Untuk itu, tambah Nasir, ke depan kualitas PT harus dijaga. Tidak hanya banyak mencetak gelar sarjana, tapi juga seluruh lulusannya dapat terserap di dunia kerja. Bahkan jika bisa lulusannya menciptakan lapangan kerja baru sesuai bidangnya masing-masing.

Apakah nantinya Kemenristekdikti akan lebih selektif dan mempunyai standart untuk memberikan izin berdirinya PT? Nasir mengatakan ketersediaan kualitas SDM menjadi sangat penting, terutama tenaga pengajarnya atau dosen. Juga infrastruktur.

"Yang dulu gak pernah ada standar yang jelas, tapi mulai sekarang, saya akan monitor semua PT yang baru dan sudah dilengkapi dengan regulasi yang lebih efektif dan efisien. Dulu prosesnya panjang, sekarang saya pangkas birokrasi jadi pendek," papar Nasir sambil menjelaskan, jika ada PT bermasalah, nakal dan curang, maka akan langsung ditutup.

Nasir melihat berdirinya Universitas NU (UNU) Blitar sebagai potensi besar karena di Blitar hanya ada 3 PT. Diharapkan UNU bisa menjadi referensi perusahaan untuk menyerap tenaga kerja dari lulusannya.

Sementara Bupati Blitar, Rijanto, dalam sambutannya mengharapkan UNU Blitar bisa mencetak SDM yang berkualitas. baik di dunia kerja maupun dunia usaha.
(fat/try/detik.com)

No comments:

Post a Comment