Finlandia merupakan negara dengan
sistem pendidikan terbaik di dunia. Sistem pendidikan di negara ini bisa jauh
lebih unggul dibandingkan dengan negara super power, Amerika Serikat. Lantas,
bagaimana sebenarnya sistem pendidikan yang diterapkan di Negara tersebut ?
Pendidikan merupakan salah satu
kunci untuk memajukan suatu bangsa. Bangsa yang memiliki generasi penerus yang
cerdas,unggul,dan baik sangat ditentukan oleh sistem pendidikan yang ada di
negara itu sendiri. Kontribusi anak bangsa yang berkarakter cerdas,unggul,dan
kompetitif itu sangat diperlukan untuk masa depan suatu bangsa,mengingat
bahwa persaingan di era global saat ini semakin lama semakin tinggi.
Seperti yang kita ketahui,pemerintah Indonesia menggalakkan
program wajar (wajib belajar) 12 tahun bagi anak-anak Indonesia.Namun
kenyatannya tak semua anak bangsa dapat menikmatinya. Meskipun jika kita
diberikan kesempatan rezeki untuk belajar, apakah keluaran kita nantinya dapat
menjawab tantangan global. Lalu agar semuanya berjalan dengan lancer, maka
pemerintah membuat bangunan yang di dalamnya terdapat sendok dan mangkuk
pengetahuan yang dinamakan Sekolah. Dan di tempat itulah kita semua ditempah
menjadi manusia yang siap tempur nantinya. Tapi, mengapa masih banyak
pengangguran berkeliaran ? apakah ada yang salah selama proses
mengenyam pendidikan ? padahal salah satu tujuan Indonesia ialah
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal ini sangat berbeda jauh dengan salah satu negara di Eropa Utara yaitu
Finlandia yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia,sementara sistem
pendidikan Indonesia masih berada di posisi terbawah bersama negara - negara
dunia ketiga lainnya. Lantas apa yang salah dengan sistem pendidikan di
Indonesia ? apa sajakah perbedaan pendidikan di Indonesia dengan Finlandia ?
Ada beberapa perbandingan sistem pendidikan antara Indonesia dengan Finlandia
yang memiliki prestasi peserta didik terbaik di dunia,yaitu :
1.
Pelajar di Finlandia datang ke
sekolah hanya 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih
banyak daripada di Indonesia.Sebaliknya,Indonesia memberikan waktu belajar di
sekolah sebanyak 230 hari (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari
belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Kita masih menganut
pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah
berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar.
2.
Finlandia menganut sistem Humanistik
yakni sistem belajar yang menekankan pada peserta didiknya untuk
memadukan teori dan praktek serta menempatkan murid sebagai objek yang bebas
merdeka namun diiringi rasa tanggung jawab, pembelajarannya melakukan
pendekatan dialogis, reflektif dan ekspresif. Sehingga mereka mampu
memecahkan problem solving. Sementara sistem pendidikan Indonesia ialah
bersifat teori Behavioristik yang lebih menekankan
teori dan belajar dengan metode stimulus-respon,serta mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Teori ini menekankan prilaku akibat efek
dari belajar.
3. Finlandia
dalam memberikan pelajaran tidak melalui metode ceramah, melainkan dengan
menyuruh peserta untuk aktif mencari bahan pelajaran dan pengajar hanya
memberikan arahan. Sehingga peserta lebih mengetahui secara real tentang apa
yang mereka cari. Di Indonesia, metode ceramah masih laris manis digunakan,
memang peserta juga ikut aktif tapi, hanya pada akhir pelajaran saja yakni “apa
ada yang ingin bertanya ??? “ itupun jika ada yang ingin bertanya, dan waktunya
pun diakhir pelajaran.
4.
Finlandia tidak mengadakan testing
untuk kelulusan karena bagi mereka hal tersebut hanya melatih peserta mereka
untuk dapat lolos dari target. Bukan untuk mencari hakikat dari ilmu
pengetahuan itu sendiri. Dan di Indonesia, test masih membudaya untuk
digunakan. Sehingga peserta hanya memikirkan bagaimana cara untuk lulus ujian.
5.
Finlandia tidak menggunakan istilah
istilah ranking dan naik kelas karena akan timbul masalah psikologi antara
mereka yang ranking satu dengan ranking bawah sehingga terlihat perbedaan
antara si pintar dan si bodoh Mereka juga tak ada pembagian kelas apalagi
tinggal kelas sama sekali tidak ada, hal ini karena akan timbul permasalahan
psikologis antara si tua dan si muda tapi mereka memberikan kesempatan belajar
bagi peserta didik selama jangka waktu yang ditentukan.Sementara di Indonesia
istilah ranking dan naik kelas “wajib” ada. Hal ini dilakukan agar peserta
didik lebih termotivasi dalam belajar.
6.
Suasana pendidikan di Finlandia
lebih nyaman dan fleksibel. Mereka tak mewajibkan seragam dan mereka menerapkan
pembelajaran dengan suasana yang nyaman. Sementara di Indonesia orang
terpelajar ditandai dengan “seragam”.
7.
Sarana pendidikan di Finlandia
memberikan bimbingan konseling bagi para siswanya yang mempunyai kebutuhan
khusus. Sementara di Indonesia sekolah tak mau direpotkan oleh hal tersebut.
Selain itu, asupan gizi pelajar di Finladia sangat diperhatikan untuk menunjang
penyerapan materi. Dan di Indonesia jika waktu istirahat pelajar kebanyakan
membeli snack-snack saja
8.
Finlandia sangat memperhatikan
asupan gizi bagi murid-muridnya. Hal ini terlihat dari makan siang yang
bergizi, mulai dari susu, roti, pasta, ikan asap, dan sup dan semua itu
disediakan sekolah secara gratis.sementara di Indonesia jika waktu istirahat
pelajar kebanyakan membeli snack-snack (makanan ringan) dan itupun biasanya
mereka beli di pinggir-pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihannya.
9.
Di Finlandia tak ada sistem
pengkotakan, maksudnya semua jenjang masyarakat dapat merasakan fasilitas yang
sama,pendidikan gratis mulai dari pendidikan dasar hinggai Perguruan
Tinggi.Pemerintah bahkan menyediakan bus jemputan untuk murid sekolah dasar.
Jika tidak ada bus jemputan, pemerintah memberikan subsidi uang transportasi
untuk siswa. Sementara di Indonesia, yang kaya berhak mendapatkan yang lebih
baik,sedangkan orang yang kurang mampu tidak begitu diperhatikan,bahkan banyak
yang putus sekolah. Walaupun pemerintah telah menggalakkan program wajar 12
tahun dengan slogan “gratis” tapi tetap saja banyak pungutan lain yang
dilakukan oleh pihak sekolah.Sehingga kata “gratis” itu dirasa percuma karena
tetap harus banyak uang yang dikeluarkan untuk biaya-biaya lain.
10. Di
Finlandia, tidak ada pengkastaan sekolah. Sekolah swasta mendapatkan besaran
dana yang sama dengan sekolah negeri. Sedangkan di Indonesia
terdapat pengelompokkan siswa dalam kelas reguler dan kelas anak pintar, kelas
anak lamban berbahasa Indonesia dan kelas bilingual (bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional,
sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri yang
dianakemaskan dan sekolah swasta yang dianaktirikan).
11.Di Finlandia
bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah
memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas
bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural.
Sementara di Indonesia bahasa Inggris wajib diajarkan sejak kelas I SMP.
12.Di Finlandia
para guru bebas memilih bentuk atau model persiapan mengajar dan memilih metode
serta buku pelajaran sesuai dengan pertimbangannya. Sementara di Indonesia
masih memaksa guru membuat silabus dan RPP mengikuti model dari Pusat dan
memaksa guru memakai buku pelajaran BSE (Buku Sekolah Elektronik).
13.Di
Finlandia semua guru harus tamatan S2 dan merupakan 10 lulusan terbaik dari
universitas tersebut,sementara di kita masih pusing meningkatkan kualifikasi
guru agar setara dengan S1, dan masih menerima calon guru yang lulus dengan
nilai pas-pasan.
14.Finlandia
menganut kebijakan mengurangi tes jadi sesedikit mungkin. Tak ada ujian
nasional sampai siswa yang menyelesaikan pendidikan SMA mengikuti matriculation
examination untuk masuk PT. Sedangkan di Indonesia siswa-siswi dibebani
dengan banyak tes (ulangan harian, ulangan blok, ulangan mid-semester, ulangan
umum / kenaikan kelas, dan ujian nasional).
15.Di
Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi maksimum hanya menyita waktu setengah
jam waktu anak belajar di rumah. Sebaliknya,di Indonesia PR amat penting
untuk membiasakan siswa disiplin belajar. Bahkan, di sekolah tertentu, tiada
hari tanpa PR.
Itulah beberapa perbedaan pendidikan di Indonesia dengan
Finlandia. Dari perbedaan yang sangat kontras terlihat tersebut, terlihat
bagaimana Pemerintah Finlandia memiliki cara tersendiri dalam menyusun dan
merealisasikan sistem pendidikan di negaranya sehingga bisa menjadi negara
dengan urutan pertama pendidikan terbaik di dunia.
No comments:
Post a Comment