Tuesday, April 26, 2016

Sistem Pendidikan Indonesia VS Sistem Pendidikan Finlandia !!




Finlandia merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Sistem pendidikan di negara ini bisa jauh lebih unggul dibandingkan dengan negara super power, Amerika Serikat. Lantas, bagaimana sebenarnya sistem pendidikan yang diterapkan di Negara tersebut ?


Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk memajukan suatu bangsa. Bangsa yang memiliki generasi penerus yang cerdas,unggul,dan baik sangat ditentukan oleh sistem pendidikan yang ada di negara itu sendiri. Kontribusi anak bangsa yang berkarakter cerdas,unggul,dan kompetitif itu  sangat diperlukan untuk masa depan suatu bangsa,mengingat bahwa persaingan di era global saat ini semakin lama semakin tinggi.
           
Seperti yang kita ketahui,pemerintah Indonesia menggalakkan program wajar (wajib belajar) 12 tahun bagi anak-anak Indonesia.Namun kenyatannya tak semua anak bangsa dapat menikmatinya. Meskipun jika kita diberikan kesempatan rezeki untuk belajar, apakah keluaran kita nantinya dapat menjawab tantangan global. Lalu agar semuanya berjalan dengan lancer, maka pemerintah membuat bangunan yang di dalamnya terdapat sendok dan mangkuk pengetahuan yang dinamakan Sekolah. Dan di tempat itulah kita semua ditempah menjadi manusia yang siap tempur nantinya. Tapi, mengapa masih banyak pengangguran berkeliaran ? apakah ada yang salah selama proses mengenyam pendidikan ? padahal salah satu tujuan Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.
            Hal ini sangat berbeda jauh dengan salah satu negara di Eropa Utara yaitu Finlandia yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia,sementara sistem pendidikan Indonesia masih berada di posisi terbawah bersama negara - negara dunia ketiga lainnya. Lantas apa yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia ? apa sajakah perbedaan pendidikan di Indonesia dengan Finlandia ?
            Ada beberapa perbandingan sistem pendidikan antara Indonesia dengan Finlandia yang memiliki prestasi peserta didik terbaik di dunia,yaitu :

1.      Pelajar di Finlandia datang ke sekolah hanya 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia.Sebaliknya,Indonesia memberikan waktu belajar di sekolah sebanyak 230 hari  (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar. 

2.      Finlandia menganut sistem Humanistik yakni  sistem belajar yang menekankan pada peserta didiknya untuk memadukan teori dan praktek serta menempatkan murid sebagai objek yang bebas merdeka namun diiringi rasa tanggung jawab, pembelajarannya melakukan pendekatan dialogis, reflektif dan ekspresif. Sehingga mereka mampu memecahkan problem solving. Sementara sistem pendidikan Indonesia ialah bersifat teori Behavioristik yang lebih menekankan teori dan belajar dengan metode stimulus-respon,serta mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Teori ini menekankan prilaku akibat efek dari belajar.

3.     Finlandia dalam memberikan pelajaran tidak melalui metode ceramah, melainkan dengan menyuruh peserta untuk aktif mencari bahan pelajaran dan pengajar hanya memberikan arahan. Sehingga peserta lebih mengetahui secara real tentang apa yang mereka cari. Di Indonesia, metode ceramah masih laris manis digunakan, memang peserta juga ikut aktif tapi, hanya pada akhir pelajaran saja yakni “apa ada yang ingin bertanya ??? “ itupun jika ada yang ingin bertanya, dan waktunya pun diakhir pelajaran.

4.      Finlandia tidak mengadakan testing untuk kelulusan karena bagi mereka hal tersebut hanya melatih peserta mereka untuk dapat lolos dari target. Bukan untuk mencari hakikat dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Dan di Indonesia, test masih membudaya untuk digunakan. Sehingga peserta hanya memikirkan bagaimana cara untuk lulus ujian.

5.      Finlandia tidak menggunakan istilah istilah ranking dan naik kelas karena akan timbul masalah psikologi antara mereka yang ranking satu dengan ranking bawah sehingga terlihat perbedaan antara si pintar dan si bodoh Mereka juga tak ada pembagian kelas apalagi tinggal kelas sama sekali tidak ada, hal ini karena akan timbul permasalahan psikologis antara si tua dan si muda tapi mereka memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik selama jangka waktu yang ditentukan.Sementara di Indonesia istilah ranking dan naik kelas “wajib” ada. Hal ini dilakukan agar peserta didik lebih termotivasi dalam belajar.

6.     Suasana pendidikan di Finlandia lebih nyaman dan fleksibel. Mereka tak mewajibkan seragam dan mereka menerapkan pembelajaran dengan suasana yang nyaman. Sementara di Indonesia orang terpelajar ditandai dengan “seragam”.

7.     Sarana pendidikan di Finlandia memberikan bimbingan konseling bagi para siswanya yang mempunyai kebutuhan khusus. Sementara di Indonesia sekolah tak mau direpotkan oleh hal tersebut. Selain itu, asupan gizi pelajar di Finladia sangat diperhatikan untuk menunjang penyerapan materi. Dan di Indonesia jika waktu istirahat pelajar kebanyakan membeli snack-snack saja

8.      Finlandia sangat memperhatikan asupan gizi bagi murid-muridnya. Hal ini terlihat dari makan siang yang bergizi, mulai dari susu, roti, pasta, ikan asap, dan sup dan semua itu disediakan sekolah secara gratis.sementara di Indonesia jika waktu istirahat pelajar kebanyakan membeli snack-snack (makanan ringan) dan itupun biasanya mereka beli di pinggir-pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihannya.

9.      Di Finlandia tak ada sistem pengkotakan, maksudnya semua jenjang masyarakat dapat merasakan fasilitas yang sama,pendidikan gratis mulai dari pendidikan dasar hinggai Perguruan Tinggi.Pemerintah bahkan menyediakan bus jemputan untuk murid sekolah dasar. Jika tidak ada bus jemputan, pemerintah memberikan subsidi uang transportasi untuk siswa. Sementara di Indonesia, yang kaya berhak mendapatkan yang lebih baik,sedangkan orang yang kurang mampu tidak begitu diperhatikan,bahkan banyak yang putus sekolah. Walaupun pemerintah telah menggalakkan program wajar 12 tahun dengan slogan “gratis” tapi tetap saja banyak pungutan lain yang dilakukan oleh pihak sekolah.Sehingga kata “gratis” itu dirasa percuma karena tetap harus banyak uang yang dikeluarkan untuk biaya-biaya lain.

10. Di Finlandia, tidak ada pengkastaan sekolah. Sekolah swasta mendapatkan besaran dana yang sama dengan sekolah negeri.  Sedangkan di Indonesia terdapat pengelompokkan siswa dalam kelas reguler dan kelas anak pintar, kelas anak lamban berbahasa Indonesia dan kelas bilingual (bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri yang dianakemaskan dan sekolah swasta yang dianaktirikan).

11.Di Finlandia bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural. Sementara  di Indonesia bahasa Inggris wajib diajarkan sejak kelas I SMP.

12.Di Finlandia para guru bebas memilih bentuk atau model persiapan mengajar dan memilih metode serta buku pelajaran sesuai dengan pertimbangannya. Sementara di Indonesia masih memaksa guru membuat silabus dan RPP mengikuti model dari Pusat dan memaksa guru memakai buku pelajaran BSE (Buku Sekolah Elektronik).

13.Di  Finlandia semua guru harus tamatan S2 dan merupakan 10 lulusan terbaik dari universitas tersebut,sementara di  kita masih pusing meningkatkan kualifikasi guru agar setara dengan S1, dan masih menerima calon guru yang lulus dengan nilai pas-pasan.
14.Finlandia menganut kebijakan mengurangi tes jadi sesedikit mungkin. Tak ada ujian nasional sampai siswa yang menyelesaikan pendidikan SMA mengikuti matriculation examination untuk masuk PT. Sedangkan di Indonesia siswa-siswi dibebani dengan banyak tes (ulangan harian, ulangan blok, ulangan mid-semester, ulangan umum / kenaikan kelas, dan ujian nasional).

15.Di Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi maksimum hanya menyita waktu setengah jam waktu anak belajar di rumah. Sebaliknya,di Indonesia PR amat penting untuk membiasakan siswa disiplin belajar. Bahkan, di sekolah tertentu, tiada hari tanpa PR.
      
Itulah beberapa perbedaan pendidikan di Indonesia dengan Finlandia. Dari perbedaan yang sangat kontras terlihat tersebut, terlihat bagaimana Pemerintah Finlandia memiliki cara tersendiri dalam menyusun dan merealisasikan sistem pendidikan di negaranya sehingga bisa menjadi negara dengan urutan pertama pendidikan terbaik di dunia.

No comments:

Post a Comment