Friday, December 4, 2015

Setelah UKG, Terbitlah Penilaian Kinerja Guru


Setelah UKG, Terbitlah Penilaian Kinerja

Setelah mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan sepanjang bulan November 2015 para guru harus kembali bersiap menghadapi tes berikutnya, yaitu Penilaian Kinerja Guru (PKG).
Sinyal akan adanya kegiatan PKG tersebut terungkap dalam Bincang-Bincang UKG di Kemdikbud Jakarta, Rabu (11/11/2015). Pada kesempatan itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata menjelaskan, PKG akan dilaksanakan taun depan. Skema ini akan menilai guru secara lebih menyeluruh, baik secara pengetahuan maupun kemampuan. Menurutnya, ada empat komponen penilai dalam PKG. Mereka adalah pengawas, kepala sekolah, siswa, komite sekolah serta untuk jurusan tertentu yakni dari dunia usaha dan industri.
"Kenapa siswa? Siswa itu bisa tahu bila selama satu semester gurunya hanya ngasih soal atau hanya mencatat padahal bukunya sudah ada. Siswa bisa menilai itu," ujarnya. Selain itu, dikatakan pula, “orang yang jago dalam matematika belum tentu bisa mengajar matematika. Yang mahir dalam pelajaran bahasa Inggris belum tentu jago ngajar bahasa Inggris”, jelas Pranata,

Nantinya, nilai UKG akan digabungkan dengan PKG. Skor akhir kedua tes ini akan menjadi potret utuh kompetensi yang dimiliki seorang guru. Meski demikian, Pranata menegaskan, Kemdikbud tidak mengejar target ketuntasan minimal kompetensi guru. "Yang dikejar adalah guru sebagai pembelajar, kalau gurunya mau belajar maka para siswa pun lebih mau lagi belajar," pungkasnya.

Ada ekspektasi

Keraguan akan hasil uji kompetensi guru (UKG) menyelimuti benak para guru. Kebanyakan dari mereka mengaku tidak puas dengan raihan nilai ujian tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menilai, ketidakpuasan yang diekspresikan para guru merupakan bentuk ekspektasi mereka. Artinya, ada harapan untuk menjadi lebih baik.

"Menurut saya, pernyataan tidak puas itu mencerminkan ekspektasi. Jadi ketika mengatakan puas atau tidak puas, artinya angka berapa pun ingin ditingkatkan. Itulah yang ingin kita bangun," ujar Anies ketika memantau pelaksanaan UKG di SMPN 19 Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Pemerintah Harus Konsisten

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistyo mengatakan, berdasarkan hasil pantauan di sejumlah daerah, khususnya Jawa Tengah dan Sumatera Barat terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan UKG. Hal itu akibat ketidaksiapan tempat sesuai jadwal yang ditentukan.
"Secara keseluruhan berjalan lancar. Tapi masih ada yang kesulitan menggunakan komputer, umumnya guru yang mau pensiun," kata Sulistyo kepada Derap Guru beberapa waktu lalu.

Anggota DPD RI asal Jawa Tengah itu juga mengingatkan pemerintah harus konsisten memastikan hasil UKG benar-benar digunakan untuk pemetaan guru. Sebab, selama penyelenggaraan UKG muncul beragam isu pemotongan tunjangan, rotasi dan mutasi guru.
"Selama dipakai untuk pemetaan kami tidak menolak. Kami sudah ingatkan dari awal, harus ada tindak lanjut dari hasil UKG," katanya

Pemerintah diminta memberikan pembinaan kepada guru sesuai hasil pemetaan. Selama ini pembinaan yang dijanjikan tersebut belum berjalan. Sulistyo sebelumnya meminta agar guru yang telah mengikuti UKG tidak perlu diikutsertakan kembali tetapi pemerintah mengabaikan. (d4)

Sumber http://pgri-jateng.info

No comments:

Post a Comment